Skip to main content

Operasi Hitung Campuran melalui Pemecahan Masalah

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
        
                                  Mata Pelajaran            : MATEMATIKA
                                  Kelas/Semester            : VI / I
            

Diskusikan permasalahan di bawah ini dengan menggunakan uang mainan yang sudah ditugaskan sebelumnya.

  1. Ibu pergi ke pasar untuk membeli 5 kg beras. Harga 1 kg beras adalah Rp 12.000,00. Ibu memberikan uang Rp 100.000,00. Berapa kembalian uang yang diterima ibu?
  2. Susi disuruh ibu untuk membeli sayur-sayuran. Ia membeli 4 kg kol dan 6 kg mentimun. Harga 1 kg kol adalah Rp 8.000,00 dan 1 kg mentimun adalah Rp 5.000,00. Berapa yang harus dibayar Susi?
  3. Seorang pedagang telah menjual 20 kg telur. Harga 1 kg telur adalah Rp 30.000,00. Dari uang tersebut, ia membeli lagi telur dari agen telur 10 kg dengan harga Rp 25.000,00. Berapa rupiah sisa uang yang ia dapat sekarang?
  4. Hasan mempunyai 5 lembar uang dua puluh ribuan. Uang tersebut akan dibagikan kepada 4 temannya sama besar. Berapa rupiah yang diterima masing-masing? 
  5. Dewi membuka celengannya. Setelah dibuka terdapat 20 lembar uang lima ribuan, 12 lembar uang sepuluh ribuan, dan 8 lembar uang dua puluh ribuan. Dewi memberikan Rp 80.000,00 kepada adiknya. Berapa sisa uang Dewi? 


Tulis mata pelajaran, hari, tanggal, nama kelompok, dan nama anggota dalam kertas dua lembar.


Comments

Popular posts from this blog

Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

Retno Nursyamsu · Mars Guru Penggerak Sumber: 1001indonesia.net Pendahuluan Kita mengenal Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Melalui pemikiran-pemikirannya, pendidikan di Indonesia terbentuk sesuai dengan kaidah dan jati diri bangsa Indonesia. Beliau menyadari bahwa pendidikan di Hindia Belanda (Indonesia) merupakan pendidikan buatan kolonial yang penuh dengan diskriminasi dan kepentingan kaum penjajah.  Ki Hajar Dewantara tergerak untuk melakukan perubahan atau revolusi pendidikan di Indonesia, di mana pendidikan di Indonesia harus mengacu pada sosial budaya bangsa Indonesia, yang terbebas dari pengaruh budaya luar. Meskipun beliau paham bahwa budaya luar pasti akan masuk, namun sebagai orang yang berakal kita harus bisa menyaringnya dan menyesuaikan dengan budaya kita sendiri.  Selanjutnya Ki Hajar Dewantara mengidentikkan bahwa pendidikan itu harus terpusat pada murid, karena pendidikan harus memberikan kemerdekaan kepada murid untuk mengembangkan bak...

Modul 3.1.a.9 Koneksi Antar Materi

  Modul 3.1.a.9 Koneksi Antar Materi: Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran    1.      Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil? Filosofi Pratap Triloka dari Ki Hajar Dewantara, yang memuat   ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani memberikan pengaruh yang besar dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Ketiga filosofi ini menjadikan seorang guru harus bisa seorang pemimpin yang bijaksana dengan memberikan teladan atau panutan bagi murid-murid dan orang lain ( ing ngarso sung tulodho ), menjadi motivator atau penggerak ( ing madyo mangun karso) , dan menjadi pamong, pendorong atau pemberi dukungan bagi murid-muridnya ( tut wuri handayani). Dengan Pranata Triloka ini, pendidik diarahkan menjadi pemimpin pembelajaran yang harus dapat membuat sebu...