Skip to main content

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2


 KECIL MENANAM DEWASA SUKSES (KMDS) 
DALAM PENANAMAN PROFIL PELAJAR PANCASILA 
DI SD NEGERI CIMACAN 3 KECAMATAN CIPANAS 
KABUPATEN CIANJUR

A. Rasionalisasi

Sekolah merupakan tempat terbaik bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan. Dari sekolahlah karakter seseorang terbentuk, dan dari sekolah pula lahirlah orang-orang hebat di dunia. Namun demikian, sekolah tidak akan bisa berjalan tanpa adanya kehadiran guru-guru hebat, karena di tangan gurulah orang-orang hebat di dunia lahir. Tanpa guru, pendidikan seseorang tidak akan bisa terlaksana dengan baik.

Seiring dengan perkembangan zaman, kehadiran guru dalam dunia pendidikan mulai dipertanyakan, bahkan mulai tergantikan. Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Namun, mungkinkan kehadiran guru masih diperlukan  sekarang ini? Pertanyaan ini mungkin bisa menjadi benar jika guru tidak bisa melakukan perubahan sesuai dengan kondisi alam dan zaman.

Sekarang guru harus memiliki peran sentral dalam setiap perubahan. Guru, terlebih Guru Penggerak, diharapkan dapat memainkan peran-peran memimpin perubahan dalam ekosistem pendidikannya masing-masing. Kepemimpinan seorang Guru tentunya akan lebih maksimal jika memiliki keterampilan ataupun kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Terlebih kompetensi yang dimiliki guru harus dikuatkan dengan nilai-nilai yang harus dimiliki seorang guru. Kehadiran nilai-nilai positif dalam diri seorang guru penggerak akan membantu mereka mengambil posisi ketika berhadapan dengan situasi atau masalah, sebagai bahan evaluasi ketika membuat keputusan dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai-nilai ini menjadi kekuatan dan diri dan jiwa seorang guru penggerak. Nilai-nilai tersebut terdiri dari (1) berpihak pada murid, (2) reflektif, (3) mandiri, (4) kolaboratif, serta (5) inovatif. Kelima nilai ini menjadi satu kesatuan yang harus dimiliki guru penggerak dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang besar yang dihadapinya. Melalui kekuatan nilai-nilai ini guru penggerak dapat mewujudkan inisiatif perubahan menjadi nyata. Mereka dapat mengapresiasi dan memanfaatkan kekuatan atau sumber daya yang telah dimiliki menjadi berdaya guna yang kuat bagi dirinya, murid-muridnya, rekan-rekannya, sekolahnya, dan lingkungannya. 

Untuk mengolaborasikan kekuatan nilai-nilai guru penggerak ini, saya akan merancang suatu program terukur dan berkelanjutan yang bisa diterapkan di sekolah tempat saya bertugas. Dari observasi dan refleksi yang saya lakukan dari kekuatan diri dan kondisi sekolah, saya akan membuat program Kecil Menanam Dewasa Sukses (KMDS) dalam Penanaman Profil Pelajar Pancasila di SDN Cimacan 3 Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur. Program ini sebenarnya merupakan implementasi dari pemikiran Ki Hajar Dewantoro yang menyebutkan bahwa pendidikan harus disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. SD Negeri Cimacan 3 merupakan sekolah yang berada di lingkungan wisata serta di sekitarnya merupakan daerah pertanian sayur dan bunga. Karena itulah, program KMDS merupakan penjawantahan dari pemikiran KHD tersebut sekaligus sebagai implementasi kekuatan nilai-nilai guru penggerak.

 Apa itu KMDM?  Program Kecil Menanam Dewasa Sukses (KMDS) berasal dari paduan kata “kecil”, “menanam”, “dewasa”, dan “sukses”. Kata “kecil” ditujukan kepada peserta didik sekolah dasar kelas 1 sampai dengan kelas 6. Kata kecil bukan tertuju pada bentuk tubuh yang kecil, tetapi menuju kepada usaha yang masih kecil kisaran 6 sampai dengan 12 tahun.

Kata “menanam” ditujukan kepada adanya kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk kegiatan memindahkan bibit dari sebuah tempat ke sebuah lahan untuk didapatkan hasil produk dari tanaman atau bibit yang dibudidayakan. Dalam program ini, yang dimaksud dengan menanam adalah usaha yang dilakukan peserta didik dalam upaya membudidayakan tidak hanya tanaman, namun juga berupa bibit karakter atau sifat-sifat positif dari peserta didik. 

Kata “dewasa” tertuju pada usia matang yang lazimnya merujuk pada manusia yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita. Selain itu, kata “dewasa” dalam program ini adalah waktu ketika kegiatan sebuah program telah dilaksanakan atau capaian waktu dalam melaksanakan program.

Kata “sukses” merujuk pada status yang menunjukkan bahwa seseorang telah mencapai sesuatu keberhasilan atau keberuntungan. Melalui program ini, diharapkan peserta didik nantinya menjadi orang-orang sukses sesuai dengan profesinya masing-masing. Dalam program KMDS makna sukses yang terpenting adalah tercapainya Profil Pelajar Pancasila, di mana peserta didik dapat mencapai karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; berkebhinekaan global; bergotong royong; kreatif; bernalar kritis; serta mandiri.



B. Tujuan
  1. Mengolaborasikan kekuatan nilai-nilai guru penggerak dalam menyusun rancangan program yang bersifat tetap dan berkelanjutan di sekolah,
  2. Melakukan perubahan dalam pendidikan melalui perannya sebagai pemimpin pembelajaran, coach bagi guru lain, pendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid, dan penggerak komunitas praktisi,
  3. Penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di sekolah,
  4. Memberikan motivasi, inspirasi, dan teladan bagi para rekan guru dan murid,
C. Rancangan Program

Dalam pelaksanaannya nanti, program KMDS mempunyai 2 (dua) kegiatan utama, yaitu: bidang kewirausahaan dan bidang tanaman. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pelaksanaan program ini disesuaikan dengan kondisi atau kodrat alam di mana SDN Cimacan 3 berada di lingkungan wisata dan pertanian, maka saya akan memfoskuskan rancangan program pada kedua bidang di atas.

1) Bidang Kewirausahaan
   
Kewirausahaan merupakan salah satu tema sentral yang ada di Kurikulum Merdeka. Kewirausahaan adalah suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan, kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan cara yang lebih baik agar memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan. dalam program KMDS, kekuatan nilai berpihak pada murid,  reflektif,  mandiri, kolaboratif, serta inovatif sangat diperlukan seorang guru.

Kegiatan kewirausahaan harus didukung oleh guru yang berinovatif dalam mengembangkan jenis-jenis usaha yang terbaik untuk murid-muridnya. Oleh karena itu, saya akan terus berinovasi menemukan ide atau gagasan baru yang lebih baik dari sebelumnya dalam penyelenggaraan kewirausahaan di sekolah. Ini sangat penting bagi keberlangsungan dan kontinuitas kegiatan. Dengan kemampuan inovasi, saya akan terus mengembangkan kegiatan kewirausaan di sekolah saya, yang tentunya disesuaikan dengan kondisi sekolah saya sendiri.

Namuan sebelum melaksanakan program tersebut, saya harus bisa berefleksi. saya akan mengambil pelajaran atau pengalaman-pengalaman dari kegiatan-kegiatan kewirausahaan sebelumnya, mana saja yang sudah baik dan mana saja yang kurang baik dan perlu diperbaiki. Kekuatan refleksi untuk bidang kewirausahaan sangat penting mengingat kita akan bisa merubah kekurangan menjadi sebuah kelebihan. 
Refleksi Kegiatan Kewirausahaan sebelumnya

Kemampuan mandiri seorang guru harus dimiliki dalam berwirausaha. Dengan kekuatan mandiri, saya akan  berusaha untuk melaksanakan program KMDS ini, dengan memanfaatkan kekuatan atau aset-aset yang ada. Saya akan bencoba untuk berusaha dengan kekuatan sendiri dengan aset-aset yang ada. Dengan demikian kekuatan mandiri akan membentuk karakter saya, rekan-rekan guru, dan murid-murid menjadi orang-orang yang tangguh.

Tentu saja dalam pelaksanaan kegiatan KMDS, kekuatan kolabolatif sangat diperlukan. Saya tidak bisa bekerja secara sendiri meskipun memiliki kemampuan mandiri. Saya harus bekerja sama dengan rekan guru lainnya dan orang tua murid. Dengan berkolaborasi, pekerjaan dan usaha kewirausahaan akan berjalan dengan baik. Tidak ada pekerjaan besar yang melibatkan banyak orang dikerjakan sendiri, namun perlu kerja sama yang baik dengan pihak-pihak lain. Dalam program ini, saya akan bekerja sama dengan murid-murid, orang tua, rekan guru, dan masyarakat sekitar.

Kekuatan berpihak pada murid pada dasarnya merupakan faktor utama dalam kegiatan KMDS ini. Kegiatan KMDS bidang kewirausahaan pada dasarnya ditujukan untuk kepentingan murid-murid bukan guru. Sehingga dalam pelaksanaannya, kegiatan kewirausahaan ini merupakan kegiatan dari murid oleh murid dan untuk murid. Sehingga murid menjadi pusat dari kegiatan ini. Guru dan orang tua hanya berperan sebagai pembimbing dan pengarah kegiatan supaya dapat berjalan dengan baik.

Dalam pelaksanaan kegiatan KMDS bidang kewirausahaan, saya akan membuat beberapa sub-sub kegiatan, seperti Snacking Day (Hari Jajanan), Bajar Makanan Sunda, dan Pameran Karya Seni. Kegiatan ini akan terus berlanjut sepanjang tahun.

JADWAL PROGRAM KMDS BIDANG KEWIRAUSAHAAN

NO

KEGIATAN

BULAN

1

Snacking Daya

November dan Maret

2

Bajar Makanan Sunda

Oktober dan Februari

3

Pameran Karya Seni

Mei atau Juni

 2) Bidang Tanaman

Sesuai dengan kodrat alam, wilayah tempat SD Negeri Cimacan 3 merupakan daerah dataran tinggi, yang sebagian penduduknya bermata pencaharian dari pertanian, khususnya sayuran dan bunga. Karena itulah, dalam kegiatan KMD yang kedua saya akan merancang kegiatan yang berbasis tanaman, dalam hal ini tanaman bunga.

Karena tanaman bunga merupakan tanaman tahunan, saya merancang kegiatan tentang tanaman untuk satu tahun kegiatan yang akan terus berlanjut setiap tahunnya. Kegiatan ini dimulai dari pengadaan pot-pot bunga sampai dengan penanaman. 

Keluatan nilai-nilai guru penggerak sangat diperlukan untuk melaksanakan dan menyukseskan kegiatan bidang tanaman ini. Nilai kolaborasi sangat diperlukan. Nilai ini menunjukan kemampuan guru untuk bisa bekerja sama dengan orang tua serta masyarakat sekitar dalam penyediaan pot, tanah, sekam, dan bunga itu sendiri. Karena daerah sekitar SDN Cimacan 3 merupakan daerah tempat penghasil bunga potong dan bunga hias, maka pemenuhan keperluan untuk bunga cukup mudah jika guru memiliki kekuatan kolaborasi. Saya pasti akan bekerja sama dengan orang tua, masyarakat, penjaga, dan para guru dalam melaksanakan kegiatan bidang tanaman ini.

Sebelum melaksanakan kegiatan bidang tanaman, saya akan melakukan refleksi dan observasi kondisi dan keadaan lingkungan sekitar sekolah. Nilai reflektif sangat diperlukan untuk menjadi kekuatannya. Nilai reflektif diperlukan sebagai pembelajaran dan strategi dalam melaksanakan program sehingga kita bisa belajar dari kekurangan-kekurangan yang ada serta memperbaikinya kemudian. Dengan reflektif, saya akan terus berusaha untuk memperbaiki hal-hal yang kurang dan menjadikan atau merubah kekurangan itu menjadi kelebihan.

Refleksi tentang tanaman dari kegiatan sebelumnya

Kegiatan bidang tanaman juga memerlukan kekuatan nilai inovatif, di mana guru harus bisa menggali ide-ide baru dan brilian, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Saya akan terus mencari ide-ide baru tentang tanaman yang bisa disukai oleh para murid dan sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar sekolah. 

Kekuatan nilai mandiri sangat penting bagi guru dalam merancang bidang tanaman. Kemandirian sangat diperlukan. Saya akan berusaha untuk bisa melaksanakan kegiatan ini dengan kekuatan dan aset-aset yang ada di sekolah. Saya tidak akan bergantung banyak kepada orang lain, namun akan berusaha untuk melaksanakan kegiatan ini sesuai kekuatan aset yang ada.

Hal yang paling penting dalam kegiatan bidang tanaman adalah nilai berpihak pada murid. Kegiatan ini ditunjukan untuk murid bukan untuk guru. Saya akan berusaha bahwa objek utama dalam kegiatan ini adalah murid. Muridlah yang harus melaksanakan kegiatan ini, karena memang murid yang berperan aktif untuk program ini. Guru hanya membimbing dan mengarahkan supaya kegiatan ini berjalan dengan lancar dan berkelanjutan.

AGENDA KEGIATAN BIDANG TANAMAN

No

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Keterangan

1

Menghias Pot

Bulan Agustus dan Januari

Per orang

2

Pengumpulan tanah, kompos, dan pupuk

September dan Februari

Per kelompok

3

Pengumpulan bunga

Oktober dan Februari

Per kelompok

4

Perawatan tanaman

Setiap hari

Per kelompok

 D. Kepengurusan KMD

Sebagai sebuah program sekolah yang kolaboratif, KMDS memiliki program dan susunan kepengurusan yang melibatkan seluruh guru dan peserta didik kelas 4, 5, dan 6. Adapun rencana susunan kepengurusan KMDS adalah sebagai berikut:

1.    Penanggungjawab                      :    Kepala Sekolah

                                                                Ketua Komite Sekolah

2.    Ketua                                          :    Ucup Supriatna, S.Pd.

3.    Wakil Ketua                               :    Juju, S.Pd.SD.

4.    Sekretaris                                    :    Ati Kulsum, S.Pd.SD.

5.    Bendahara                                   :    Tuti Risnawati, S.Pd.

6.    Ketua Bidang Tanaman              :    Satia Surya Sena, S.Pd.

       Koordinator Tanaman                :    -  Satu orang murid kelas 6

                                                                - Satu orang murid kelas 5

                                                                - Satu orang murid kelas 4

7.    Ketua Bidang Kewirausahaan    :    - Aan Kusuh Ningrum, S.Pd.

       Koordinator Kewirausahaan       :    - Satu orang murid kelas 6

                                                                - Satu orang murid kelas 5

8.    Pengawas dan Pembina              :    - Rastyressa S., S.Pd.

                                                                - Eka Rekawati, S.Pd.

                                                                - Rina Apriyanti, S.Pd.

                                                                - Hanifah, S.Pd.

                                                                - Anita Widya Nur R., S.Pd.

                                                                - Junisa, S.Pd.

                                                                - Euis Herlina

9.    Anggota                                      :    Murid kelas 4, kelas 5, dan kelas 6

 

E.  Kesimpulan

Rancangan kegiatan KMDS ini akan bisa terlaksana dengan baik dan berkelanjutan jika guru memiliki kekuatan nilai-nilai guru penggerak, seperti berpihak kepada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif, dan inovatif. Nilai-nilai ini menjadi kekuatan untuk menggerakan semua elemen dalam bekerja sama dalam menyukseskan program ini.

Ketika kekuatan nilai-nilai ini dapat diterapkan dengan baik, secara langsung dan tidak langsung akan berpengaruh kepada lingkungan sekolah dan warga sekolah, khususnya para guru dan murid-murid, untuk mencontoh dan menerapkan nilai-nilai tersebut.







 


 
















Comments

Popular posts from this blog

Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

Retno Nursyamsu · Mars Guru Penggerak Sumber: 1001indonesia.net Pendahuluan Kita mengenal Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Melalui pemikiran-pemikirannya, pendidikan di Indonesia terbentuk sesuai dengan kaidah dan jati diri bangsa Indonesia. Beliau menyadari bahwa pendidikan di Hindia Belanda (Indonesia) merupakan pendidikan buatan kolonial yang penuh dengan diskriminasi dan kepentingan kaum penjajah.  Ki Hajar Dewantara tergerak untuk melakukan perubahan atau revolusi pendidikan di Indonesia, di mana pendidikan di Indonesia harus mengacu pada sosial budaya bangsa Indonesia, yang terbebas dari pengaruh budaya luar. Meskipun beliau paham bahwa budaya luar pasti akan masuk, namun sebagai orang yang berakal kita harus bisa menyaringnya dan menyesuaikan dengan budaya kita sendiri.  Selanjutnya Ki Hajar Dewantara mengidentikkan bahwa pendidikan itu harus terpusat pada murid, karena pendidikan harus memberikan kemerdekaan kepada murid untuk mengembangkan bak...

Modul 3.1.a.9 Koneksi Antar Materi

  Modul 3.1.a.9 Koneksi Antar Materi: Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran    1.      Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil? Filosofi Pratap Triloka dari Ki Hajar Dewantara, yang memuat   ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani memberikan pengaruh yang besar dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Ketiga filosofi ini menjadikan seorang guru harus bisa seorang pemimpin yang bijaksana dengan memberikan teladan atau panutan bagi murid-murid dan orang lain ( ing ngarso sung tulodho ), menjadi motivator atau penggerak ( ing madyo mangun karso) , dan menjadi pamong, pendorong atau pemberi dukungan bagi murid-muridnya ( tut wuri handayani). Dengan Pranata Triloka ini, pendidik diarahkan menjadi pemimpin pembelajaran yang harus dapat membuat sebu...

Operasi Hitung Campuran melalui Pemecahan Masalah

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)                                                     Mata Pelajaran            : MATEMATIKA                                         Kelas/Semester            : VI / I              Diskusikan permasalahan di bawah ini dengan menggunakan uang mainan yang sudah ditugaskan sebelumnya. Ibu pergi ke pasar untuk membeli 5 kg beras. Harga 1 kg beras adalah Rp 12.000,00. Ibu memberikan uang Rp 100.000,00. Berapa kembalian uang yang diterima ibu? Susi disuruh ibu untuk membeli sayur-sayuran. Ia membeli 4 kg kol dan 6 kg mentimun. Harga 1 kg kol adalah Rp 8.000,00 dan...