Skip to main content

Refleksi Mandiri Modul 1.3

 

Refleksi Mandiri 1


 

Gambaranku tentang murid-murid 5-10 mendatang adalah sesuai Visi “SUPER” (Sehat, Ulet, Prestatif, Energik, Responsif).

Murid-muriku harus menjadi para Super, di mana mereka akan menjadi manusia yang sehat jiwa, raga, akhlaknya. Mereka akan menjadi manusia-manusia yang ulet, tidak pantang menyerah menghadapi masalah dan terus berusaha. Dengan keuletan tersebut, mereka akan menjadi manusia yang berprestasi, baik akademis maupun non akademis yang nantinya akan berguna bagi dirinya, orang lain, dan bangsanya. Namun, dalam berprestasi harus dibarengi dengan aktivitas yang energik, penuh semangat, dan berbahagia. Sehingga pada akhirnya mereka bisa meraih cita-citanya sesuai dengan keinginan dan kapasitasnya. Namun, dari semuanya itu, mereka harus menjadi mansia yang berguna atau bermanfaat bagi dirinya, orang lain, agamanya, serta nusa dan bangsanya.

Untuk mencapai visi yang diharapkan tersebut, lingkungan pembelajaran harus mendukung. Guru-guru harus bisa menggali potensi dan kekuatan yang ada pada murid-murid, karena pada hakikatnya mereka adalah manusia yang unik, yang memiliki kodrat kemampuan dan kekuatan yang berbeda-beda. Guru-guru dan sekolah harus memfasilitasi kegiatan pembelajaran para murid dengan kekuatan aset-aset yang ada, dengan penuh kasih sayang dan berpandangan ke depan. Sehingga, mereka (para Murid Super) akan belajar dengan giat, semangat, dan bahagia. Mereka juga akan memahami bahwa mereka memiliki talen atau kemampuannya masing-masing yang bisa membawa mereka meraih cita-cita sesuai Visi “SUPER”.

Oleh karena itu, saya akan berusaha untuk mengimplementasikan visi yang dibuat  untuk keberhasilan harapan, keinginan, dan cita-cita pada murid “Super”, dengan terus memberikan semangat, dukungan, dan keteladanan. Sehingga, para murid akan merasa mempunyai jiwa “Super” yang akan mereka laksanakan dan perjuangkan demi meraih cita-citanya dan masa depan mereka serta masa depan bangsa.


Refleksi Mandiri 2

Saya memimpikan murid-murid yang memiliki kekuatan Super, murid yang sehat ulet, prestatif, energik, dan responsif. Mereka akan menjadi orang-orang yang sehat jiwa, raga, dan akhlaknya. Mereka akan tangguh menghadapi masalah karena telah dibekali keuletan. Sehingga, nantinya mereka akan menjadi orang-orang yang memiliki prestasi bagi dirinya, orang lain, dan bangsanya. Dalam menggapai prestasinya itu, mereka akan berusaha dengan semangat tinggi yang energik, namun penuh kebahagiaan. Karena pada akhirnya mereka akan menjadi orang yang responsif yang bertanggungjawab dan memiliki kebermanfaatan bagi dirinya dan orang lain.

Saya percaya bahwa murid adalah manusia yang unik, yang memiliki bakat dan kemampuan masing-masing, yang berbeda dengan orang lain. Bakat dan kemampuannya tersebut akan menjadi kekuatan mereka dalam mengarungi kehidupan mereka ke depan

Di sekolah, saya mengutamakan keberpihakan kepada murid-murid saya. Saya berusaha untuk menjadikan murid-murid saya sebagai pusat dari semua kegiatan yang di sekolah saya. Murid-murid saya adalah pusat dari pembelajaran. Mereka harus bisa belajar dengan tekun dan bahagia.

Murid di sekolah saya sadar betul bahwa mereka memiliki bakat dan kemampuannya masing-masing yang berbeda dengan orang lain. Bakat dan kemampuan ini merupakan kekuatan mereka untuk menggapai cita-citanya.

Saya dan guru lain di sekolah saya yakin untuk bisa menjadi teladan, penyemangat, dan pendorong bagi para murid untuk bisa menjadi manusia yang dapat meraih prestasi dan cita-citanya, serta menjadi manusia yang berguna bagi dirinya dan orang lain.

Saya dan guru lain di sekolah saya paham bahwa masih banyak kekurangan yang ada pada diri masing-masing guru. Namun, kami akan terus berusaha dengan kekuatan aset-aset yang ada untuk terus memberikan semangat, dukungan, dan keteladanan bagi murid-murid demi tumbuh dan berkembang sesuai minat dan bakatnya untuk bisa meraih cita-citanya dan masa depan mereka serta masa depan bangsa

  

Refleksi Mandiri 2

o    Apa makna pernyataan visi bagi Bapak/Ibu?

Visi adalah sebuah keinginan, cita-cita, atau harapan yang ingin dicapai di suatu masa tertentu sampai ke masa depan.

 

o  Apa harapan, cita-cita Bapak/Ibu untuk murid, rekan pendidik, komunitas sekolah, kehidupan masyarakat di daerah Bapak/Ibu, dan bangsa-negara Indonesia?

Harapan saya adalah bahwa mereka menjadi orang-orang ulet dan tangguh menghadapi cobaan dan masalah. Mereka tidak mudah putus asa dalam berusaha. Mereka juga menjadi orang yang berkarakter jujur dan bertanggungjawab serta memiliki keimanan yang kuat. Sehingga pada akhirnya mereka bisa menjadi orang yang tahu akan kemampuannya dan peduli kepada orang lain, sehingga mereka akan bisa menjadi pahlawan bagi dirinya, orang lain, dan negaranya.

 

o    Apa yang selama ini jadi keyakinan bersama dan menyatukan sekolah kita?

Yang menjadi keyakinan bersama dan menyatukan sekolah kami adalah bahwa murid-murid kami nantinya akan menjadi orang-orang yang hebat, bisa meraih cita-citanya, dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

 

o   Apa yang diharapkan menjadi pembeda antara murid di sekolah Bapak/Ibu dengan murid di sekolah lain?

Murid di sekolah saya memiliki keunikan, talenta, dan kemampuannya masing-masing yang menjadi kekuatan dirinya. Mereka bisa menunjukkan siapa dirinya dengan kemampuannya sendiri, sehingga mereka bisa memahami kemampuan dan kekuatannya dirinya untuk keberhasilan mereka sendiri, orang lian, dan sekolahnya.

 

o   Apa kontribusi orang dewasa dan para pemangku kepentingan di sekolah kita dalam mewujudkan murid dengan Profil Pelajar Pancasila?

Orang-orang sekitar dan pemangku kepentingan selalu mendukung dan membantu sekolah kami dalam mewujudkan murid dengan Profil Pelajar Pancasila. Mereka kadang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yang melibatkan orang tua atau pemangku kepentingan. Dukungan mereka baik berupa moril maupun materiil, dan dirasakan sangat bermanfaat bagi sekolah.

Dari pertanyaan-pertanyaan di atas, kemudian saya merumuskan sebuah Visi, yang kemudian diberi nama “SUPER” (Sehat, Ulet, Prestatif, Energik, dan Responsif)

  • Murid-murid saya diharapkan menjadi orang-orang yang sehat jiwa, raga, dan akhlaknya. Dengan menjadi orang sehat mereka akan dengan mudah dan bahagian beraktivitas dan berprestasi.
  • Murid-murid saya juga harus ulet. Mereka akan tangguh menghadapi masalah karena telah belajar menjadi orang yang ulet atau tangguh. Sehingga apapun masalah yang dihadapinya, mereka akan bisa bertahan dan menyelesaikannya.
  • Dengan keuletannya, murid-murid saya diharapkan memiliki prestasi bagi dirinya, orang lain, dan bangsanya. Berprestasi bukan sekedar meraih juara, namun berprestasi di sini adalah mereka mampu berusaha meraih keinginannya dengan penuh tanggung jawab untuk bisa bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
  • Dalam menggapai prestasinya itu, mereka akan berusaha dengan semangat tinggi yang energik, namun penuh kebahagiaan. Dengan kekuatan dan energinya, mereka akan bisa meraih keinginan dan cita-citanya.
  • Setelah menjadi sehat, Ulet, Prestatif, dan Energik, para murid diharapkan menjadi orang yang responsif. Menjadi orang responsip, para murid diharapkan bisa melihat keadaan sekelilingnya, proaktif, kooperatif, kritis, suportif, serta peka terhadap situasi. Sehingga, pada akhirnya, mereka akan menjadi orang yang bertanggungjawab dan memiliki kebermanfaatan bagi dirinya dan orang lain.

 

Comments

Popular posts from this blog

Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

Retno Nursyamsu · Mars Guru Penggerak Sumber: 1001indonesia.net Pendahuluan Kita mengenal Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Melalui pemikiran-pemikirannya, pendidikan di Indonesia terbentuk sesuai dengan kaidah dan jati diri bangsa Indonesia. Beliau menyadari bahwa pendidikan di Hindia Belanda (Indonesia) merupakan pendidikan buatan kolonial yang penuh dengan diskriminasi dan kepentingan kaum penjajah.  Ki Hajar Dewantara tergerak untuk melakukan perubahan atau revolusi pendidikan di Indonesia, di mana pendidikan di Indonesia harus mengacu pada sosial budaya bangsa Indonesia, yang terbebas dari pengaruh budaya luar. Meskipun beliau paham bahwa budaya luar pasti akan masuk, namun sebagai orang yang berakal kita harus bisa menyaringnya dan menyesuaikan dengan budaya kita sendiri.  Selanjutnya Ki Hajar Dewantara mengidentikkan bahwa pendidikan itu harus terpusat pada murid, karena pendidikan harus memberikan kemerdekaan kepada murid untuk mengembangkan bak...

Modul 3.1.a.9 Koneksi Antar Materi

  Modul 3.1.a.9 Koneksi Antar Materi: Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran    1.      Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil? Filosofi Pratap Triloka dari Ki Hajar Dewantara, yang memuat   ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani memberikan pengaruh yang besar dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Ketiga filosofi ini menjadikan seorang guru harus bisa seorang pemimpin yang bijaksana dengan memberikan teladan atau panutan bagi murid-murid dan orang lain ( ing ngarso sung tulodho ), menjadi motivator atau penggerak ( ing madyo mangun karso) , dan menjadi pamong, pendorong atau pemberi dukungan bagi murid-muridnya ( tut wuri handayani). Dengan Pranata Triloka ini, pendidik diarahkan menjadi pemimpin pembelajaran yang harus dapat membuat sebu...

Operasi Hitung Campuran melalui Pemecahan Masalah

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)                                                     Mata Pelajaran            : MATEMATIKA                                         Kelas/Semester            : VI / I              Diskusikan permasalahan di bawah ini dengan menggunakan uang mainan yang sudah ditugaskan sebelumnya. Ibu pergi ke pasar untuk membeli 5 kg beras. Harga 1 kg beras adalah Rp 12.000,00. Ibu memberikan uang Rp 100.000,00. Berapa kembalian uang yang diterima ibu? Susi disuruh ibu untuk membeli sayur-sayuran. Ia membeli 4 kg kol dan 6 kg mentimun. Harga 1 kg kol adalah Rp 8.000,00 dan...